HUMAN ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT) FIT MODEL

TUGAS TERSTRUKTUR SISTEM INFORMASI KESEHATAN
HUMAN ORGANIZATION TECHNOLOGY (HOT) FIT MODEL




Disusun oleh :
Kelompok 4
Kelas A

Desi Fira Rahmawati              I1A015013
Ersylan Suciati Devi               I1A015039
Ika Putri Rimadani                  I1A015045
Nafiah Nuzul F.                      I1A015047
Hanawindra Saraswati            I1A015051
Rakhmaningtyas                     I1A015053
Sasmita Dwi Ramadhani        I1A015055
Nurma Kurniawati                  I1A015057


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU - ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
 2017

Human Organization Technology (HOT) Fit Model ini dikemukakan oleh Yusof M.M., Paul RJ dan Stregioulas, L. K (2006), dasar pemikiran model ini berasal dari model evaluasi sistem informasi DeLone McLean (2003) (Kardha, 2012). Yusof (2006), mengemukakan model evaluasi ini memperjelas semua komponen yang terdapat dalam sistem informasi itu sendiri. Model ini terdapat tiga komponen penting dan mendasar yang mempengaruhi keberhasilan dalam adopsi sistem informasi. Tiga komponen dasar tersebut meliputi Proses Bisnis Organisasi (Bussiness process), Manusia (People) dan Teknologi Informasi (Information Technology) atau secara umum dapat disebutkan bahwa komponen Manusia (Human), Organisasi (Organization) dan Teknologi (Technology) adalah komponen-kompoenen penting dalam keberhasilan penerapan Sistem Informasi.
1. Komponen Manusia (Human)
Komponen manusia menilai sistem informasi dari sisi penggunaan sistem (system use) pada frekwensi dan luasnya fungsi dan penyelidikan sistem informasi. System use juga berhubungan dengan siapa yang menggunakan (who use it), tingkat penggunanya (level of user), pelatihan, pengetahuan, harapan dan sikap menerima (acceptance) atau menolak (resistance) sistem.
Komponen ini juga menilai sistem dari aspek kepuasan pengguna (user satisfaction). Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. User satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik personal.
2. Komponen Organisasi (Organization)
Organisasi (Organization) yang menilai sebuah sistem dari aspek struktur organisasi dan lingkungan organisasi. Struktur organisasi terdiri dari tipe, kultur, politik, hierarki, perencanaan dan pengendalian sistem, strategi, manajemen dan komunikasi. Kepemimpinan, dukungan dari top manajemen dan dukungan staf merupakan bagian yang penting dalam mengukur keberhasilan sistem. Sedangkan lingkungan organisasi terdiri dari sumber pembiayaan, pemerintahan, politik, kompetisi, hubungan interorganisasional dan komunikasi.
3. Komponen Teknologi (Technology)
Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality) dan kualitas layanan (service quality). Kualitas sistem dalam sistem informasi menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem termasuk performa sistem dan user interface. Kemudahan penggunaan (ease of use), kemudahan untuk dipelajari (ease of learning), response time, usefulness, ketersediaan, fleksibilitas, dan sekuritas merupakan variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas sistem. Kualitas informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi termasuk rekam medis pasien, laporan dan peresepan. Kriteria yang dapat digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi, dan data entry. Sedangkan kualitas layanan berfokus pada keseluruhan dukungan yang diterima oleh service provider sistem atau teknologi. Service quality dapat dinilai dengan kecepatan respon, jaminan, empati dan tindak lanjut layanan (Yusof et al., 2006).
Menurut Poulan, dkk (2014), kerangka kerja HOT Fit Model mencakup:
1.      Faktor Organisasi.
2.      Faktor kesesuaian antara manusia, organisasi, dan teknologi.
3.      Hubungan dua arah antara dimensi berikut ini: kualitas informasi dan penggunaan sistem, kualitas informasi dan kepuasan pengguna.
Ketiga faktor ini,  berhubungan dengan tujuh dimensi kesuksesan sistem informasi yaitu Sistem Quality, Information Quality, Service Quality, System Use, User Satisfaction, dan Net Benefit. Dimensi-dimensi ini mempengaruhi satu dengan yang lain seperti berikut ini:
a.       System Quality, Information Quality, Service Quality secara bersama-sama cenderung mempengaruhi System Use dan User Satisfaction.
b.      System Use dan Information Quality dapat saling mempengaruhi atau memiliki hubungan timbal balik satu sama lain.
c.       System Use dan User Satisfaction dapat mempengaruhi degree of User Satisfaction.
d.      System Use dan User Satisfaction secara langsung memberikan pengaruh dan hubungan timbal balik terhadap Net Benefit.

DAFTAR PUSTAKA

Kardha, Fransisca. 2012. Metode Evaluasi yang sesuai bagi Sistem Informasi Pendidikan (E-Learning) di Indonesia. Proceedings Konferensi Nasional Sistem Informasi. pp. 1266-1271.
Yusof M.M., Paul R. J., Stergioulas L. K. (2006) Towards a Framework for Health Information System Evaluation. Proceeding of the 39th Hawaii International Conference on System Sciences, UK.

Poluan, Frincy. Arie Lumenta dan Alicia Sinsuw. 2014. “Evaluasi Implementasi Sistem E-Learning Menggunakan Model Evaluasi Hot Fit Studi Kasus Universitas Sam Ratulangi”. E-journal Teknik Informatika. Vol. 4(2):1-6 ISSN: 2301-8364. 

0 komentar: