Pada hari Sabtu tanggal 5 September 2015
diadakan acara BToPH (Basic Training of Public Health) di Gedung Kesehatan
Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED). Acara BToPH dilaksanakan selama
dua hari, yaitu pada tanggal 5-6 September 2015. Sebelum acara tersebut dimulai
kami sudah jauh hari diberi tugas individu, tugas kelompok, tugas angkatan,
serta perlengkapan apa saja yang harus dibawa oleh masing – masing mahasiswa
baru ketika diadakan Technical Meeting (TM). Kami berusaha mempersiapkan segala
sesuatunya sedikit demi sedikit. Agar pada hari H pelaksanaan acara,
perlengkapan yang ditentukan telah kami persiapkan. Kami mengenakan kemeja
putih dengan rok hitam/celana hitam, memakai jas almamater beserta topi. Selama
acara Pengenalan Kehidupan Kampus pada Mahasiswa Baru (PKKMB) dan acara BToPH
kami mengenakan jas almamater, dengan tujuan agar kami sebagai mahasiswa baru
benar – benar mencintai almamater kami. Dan menjadi sebuah kebanggan bagi kami
dapat menjadi bagian dari keluarga besar UNSOED. Perlengkapan yang harus kami
bawa untuk acara BToPH hari pertama antara lain, air mineral perkakas (2 Tang)
sebanyak 2 buah, susu ibu fatmawati (susu bendera) 250 ml sebanyak 1 buah,
chocolatos sebanyak 2 buah dan snack chitato sebanyak 2 buah. Setiap mahasiswa
baru mengunggah diary tentang persiapan OSMB hari ke dua (BToPH hari pertama)
sebelum pukul 22.00 WIB. Tak lupa kami membuat makalah dan presentasi tentang
makalah tersebut sebagai tugas kelompok yang telah diberikan. Makalah dan
presentasi tersebut sesuai dengan tema dari nama masing – masing kelompok.
Karena saya tergabung dalam kelompok gizi masyarakat (Gizmas), saya dan teman –
teman yang satu kelompok membuat makalah dan presentasi yang berkaitan dengan
gizi masyarakat.
Acara pertama kami mengelompok mengikuti
Mba Rani selaku Pendamping Kelompok (PK) menuju ke masjid untuk menganalisis
lingkungan di sekitar masjid. Analisis tersebut akan dipresentasikan di acara
selanjutnya.
Pada acara ke dua hari ini diisi dengan
materi tentang Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI)
oleh Mba Rizqiyani dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan moderator Mas
Harsandji. ISMKMI didirikan pada tanggal 24 Desember 1991. Pelopornya yaitu UI,
UNDIP, USU, UNHAS, dan UNAIR. Mba Kiki menyampaikan tentang visi, misi, tujuan,
tugas, arah gerakan, struktur organisasi dan masih banyak lagi dari ISMKMI
tersebut.
Acara ke tiga diisi materi tentang “Masalah
Kesehatan Utama dan Peran Kesehatan Masyarakat di Indonesia” yang disampaikan
oleh Prof. Dr. dr. Adik Wibowo M.PH. Beliau adalah salah satu guru besar Fakultas
Kedokteran di UI. Saya dan teman – teman satu angkatan Kesmas 2015 sangat
terpukau dengan prestasi beliau. Karena beliau tergabung dalam PBB Myanmar dan
Nepal. Beliau juga tergabung dalam WHO. Beliau menceritakan berbagai pengalaman
hidupnya yang sangat menginspirasi kami. Beliau adalah seorang dokter sekaligus
profesor, yang hobinya membuat kue, menjahit dan menyupir mobil balap. Selama kurang
lebih 2 jam, kami menyimak dengan antusias materi yang beliau sampaikan. Meliputi
definisi dari Kesmas, prinsip Kesmas, faktor – faktor yang menentukan status
kesehatan, perbedaan seorang dokter dan seorang sarjana Kesmas dan masih banyak
lagi.
Acara ke empat diisi materi tentang 8
bidang yang ada di jurusan Kesmas. Disampaikan oleh Siti Masfiah S.KM., M.Kes
MA dengan moderator Mba Isti. 8 bidang tersebut meliputi Administrasi Kebijakan
Kesehatan (AKK), Epidemiologi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kesehatan
Lingkungan (KesLing), Gizi Masyarakat (GizMas), Biostatistik dan Sistem
Informasi Kesehatan (Biostat dan SIK), Kesehatan Reproduksi (Kespro) dan
Perilaku dan Promosi Kesehatan.
Acara selanjutnya, kami seluruh
mahasiswa baru mempresentasikan hasil kerja kelompok kami. Masing – masing
mahasiswa baru akan berlatih berbicara di depan umum. Maka dari itu kami harus
mempersiapkan materi apa saja yang akan disampaikan dan mempersiapkan mental
untuk esok hari. Kegiatan ini tentu mengandung berbagai nilai positif diantaranya
yaitu dapat melatih rasa kepercayaan diri pada mahasiswa baru khususnya para
calon sarjana kesehatan masyarakat yang akan terjun langsung dalam lingkungan
masyarakat tentunya, di samping itu mahasiswa baru dapat melatih dirinya untuk
berani mengemukakan pendapatnya di depan umum.