Indonesia
adalah negara berkembang. Dengan penduduk yang banyak dan kekayaan alam berlimpah
belum mencukupikesejahteraan bagi penduduk Indonesia. Karena sebagian besar
penduduk Indonesia belum dapat mengolah Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dengan
efisien. Agar SDA yang sudah ada dapat dimanfaatkan dengan efisien pemerintah
mengeluarkan berbagai kebijakan di antaranya yaitu program Keluarga Berencana
(KB).
Keluarga
Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Program keluarga berencana
oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa
diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang
berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana
Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan
masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna.
Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom,
spiral, IUD, dan sebagainya.
Adapun tujuan umum dan tujuan khusus dengan adanya
kebijakan KB tersebut, yaitu :
1.
Tujuan Umum
Meningkatkan
kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil
Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera
dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan
penduduk.
2.
Tujuan khusus
-
Meningkatkan
jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.
-
Menurunnya
jumlah angka kelahiran bayi.
-
Meningkatnya
kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran
Kebijakan KB menuai banyak pro dan
kontra, di antaranya sbb :
Diadakannya program KB tentu
memiliki beberapa tujuan positif (pro). Hal ini dapat dilihat dari manfaat yang
dapat dirasakan oleh pengguna KB. Berikut beberapa hal positif dari program KB
yang dilihat dari segi kesehatan.
·
Menjaga
jarak waktu kehamilan.
·
Meningkatkan
kesehatan mental dan sosial karena tersedianya waktu yang cukup untuk mengasuh
anak, beristirahat, serta menikmati waktu luang.
·
Meningkatkan
kualitas pengasuhan anak dengan merencanakan jumlah kelahiran.
·
Mengantisipasi
kehamilan dan kelahiran yang telah disesuaikan dengan usia.
Di samping itu program KB menuai
banyak anggapan negatif (kontra) secara kesehatan. Hal ini terlihat dari efek
samping atau resiko yang ditimbulkannya terhadap kesehatan. Berikut ini
beberapa efek samping yang bisa ditimbulkan KB dari segi kesehatan.
·
Menyebabkan
beberapa keluhan kesehatan bagi beberapa wanita, seperti pusing, sembelit,
nafsu makan hilang, mood swing, dan
lain-lain. Keluhan-keluhan ini tidak dirasakan oleh semua wanita kok, Mam.
·
Patut
disadari bahwa cara kerja KB adalah memanipulasi produksi hormon dalam tubuh
untuk menghindari kehamilan. Hal ini tentu berisiko bagi kesehatan. Karena itu,
selama Anda memakai obat-obatan KB harus selalu dikontrol dan mendapat
pengawasan dari dokter. Hal ini bertujuan agar mencegah kemungkinan buruk efek
samping dari produk KB yang Anda gunakan.
Ada banyak macam alat kontrasepsi
yang dapat digunakan. Mulai dari yang bersifat metode kontrasepsi sederhana dan
modern. Jenis alat kontrasepsi seperti kondom, obat pil KB, alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR), suntik KB, norplant atau susuk merupakan jenis alat
kontrasepsi yang sering digunakan oleh masyarakat. Masing-masing alat
kontrasepsi tersebut memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Karena itu,
sebelum memutuskan memilih jenis alat kontrasepsi tertentu, sebaiknya Anda
konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. pilihlah jenis alat kontrasepsi
yang paling aman terhadap kesehatan.
Pemerintah memang mengimbau kepada
masyarakat untuk melaksanakan program KB. Sebagai warga negara yang patuh dengan
aturan dan hokum yang ada hendaknya ikut berusaha mensukseskan kebijakan
pemerintah tentang Keluarga Berencana (KB). Namun, melihat resiko atau efek
samping dari KB tersebut, pelaksanaan KB tentu disesuaikan dengan kebutuhan
masing-masing masyarakat.